Puluhan driver ojek online (ojol) dan sopir angkutan kota (angkot) memadati halaman Mapolres Wonogiri, Selasa (6/9) sore. Hendak demo tolak kenaikan bahan bahar minyak (BBM)? Ternyata bukan. Mereka malah mendapatkan bantuan sosial.
Koordinator driver ojol Wawan Sugiyanto mengatakan, naiknya harga BBM memang cukup memberatkan mereka. Apalagi, ekonomi baru berangsur pulih. “Penghasilan kami belum stabil,” terangnya.
Dalam sehari, penghasilan driver ojol tak menentu. Antara Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu. Belum dipotong untuk membeli BBM. Sebelum harga BBM naik, per hari Wawan menghabiskan Rp 25 ribu untuk membeli Pertalite. Kali ini, otomatis pengeluaran operasionalnya membengkak.
Lebih lanjut diterangkan Wawan, driver ojol di Kota Bengawan mungkin bisa lebih berhemat BBM karena medan jalan yang datar, sedangkan di Kota Sukses, tidak sedikit jalanan menanjak sehingga lebih boros BBM.
Sebab itu, Wawan dan driver ojol lainnya berterima kasih dengan kepedulian Polres Wonogiri membagikan bansos. Pihaknya berharap ada solusi selain bansos yang bisa lebih menyejahterakan driver ojol.
Wakapolres Wonogiri Kompol Anggara Rustamyono menuturkan, pembagian bansos untuk meringankan kebutuhan sehari-hari driverojol dan angkot. Bansos yang diberikan bukan berwujud uang tunai, melainkan beras, minyak goreng, dan lainnya. “Semoga bisa mengurangi beban driver ojol dan angkot,” terangnya.
Distribusi bansos menyasar 50 driver ojol dan sopir angkot. Bantuan sembako juga disalurkan masing-masing polsek dengan jumlah sasaran bervariasi. “Tujuannya sama, meringankan beban teman-teman ini,” pungkas Anggara.